kamu..
kamu adalah kabut tebal yang menyelubungi gambaran usang
atau yang kau buat hanya melihat hantu dari nafsumu yang berkelana diantara batu karang
tuli terhadap suara-suara dari tangis mu sendiri yang bergema di lembah-lembah
lalu aku....
kemarin aku sendirian di dunia ini
dan kesendirian ku adalah sebengis kematian
kemarin aku adalah sepatah kata yang tak bersuara di dalam malam
tapi hari ini
aku menjelma menjadi sebuah untaian lirik yang indah diatas gaungan terik ini
dan ini berlangsung sedetik yang dipersembahkan dari sang waktu
yang melahirkan sekilas pandang
sepatah kata
dan desakan genggaman erat tanganmu
namun.....
siapa yang bisa disalahkan
waktu yang telah memeprtemukan
ataukah aku yang tak mengindahkan logika
aku mencintaimu
cinta yang terjalin dalam sebuah perbedaan
diatas sebuah perpisahan