YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

Rabu, 03 November 2010

my poem


Ku telungkupkan kabut putih dalam genggaman berharap telah lenyap saat ku buka genggaman itu kembali tapi tak bisa
Ku hamburkan serpihan kertas buram berharap kan tertiup angin, tapi tak kuasa
Ku hanyutkan puing kapal – kapal kertas berharap kan terbawa arus sungai tapi tetap tidak
Ku tinggalkan bayang – bayang semu tenbtangmu berharap kan termakan oleh gerusan sang waktu tapi kenapa tidak juga
Semua seakan berputar mengitari hidupku
Aku ingin bebas
Sebebas capung hingga ku dapat hinggap dimanapun itu tanpa perdulikan bisikan miring tentangnya
Aku ingin hidup selepas merpati
Mengembara mencari siapa sebenarnya diriku ini
Ku lemah..
Lelah..
Terpuruk dalam sangkar emasmu yang tlah berkarat
Apa inginmu..
Tahukah kau hati ini tertindih dan perih saat kau belenggu diri ini dengan rantai berlian polesanmu
(Surabaya, 19 Februari 2010)

 

Samar sayup ku masih teringat
Canda tawa gelak suka berarak menyertai senyum mu
Seolah kebersamaan itu takkan habis tergerus masa
Tapi kini
Harapan tinggalah kenangan
Kau dorong aku ke dalam jurang perpisahan
Kau hempaskan jiwa ini ka dalam kabut mendung yang tlah kau toreh
Aku disini sepi terpaku sendiri
Mencoba terawangi kenangan indah itu
Ku disini mencari sisa reruntuhan kenangan yang masih tersisa
Namun..
Saat kerinduan itu hadir kembali
Tak kuasa diri ini menahan
Bulir air mata yang kini hiasi dalam hidup ku
Menari dan jatuh dengan indah dari sumbernya
Tapi kini ku hanya bisa mengukir kerinduan ini menjadi hiasan perih ku sendiri
Ukiran yang bagi ku seindah langit sore
Dan arakan awan kan ikut pandangi ukiran indah itu..
Dan seolah dunia pula turut berduka atas gadis yang tersakiti
(Mojokerto 9 Mei 2010)
 



this poem for someone who ever made me hurt! and as you know, now I can survive! without you am still be myself!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar