Wanita terbodoh yang ada di jagad
ini. Aku.
Entah berapa kata lagi yang mampu
menuliskan kerinduan ini.
Merindukan kamu yang fana.
Aku yang tak pernah lelah untuk
terus menarikan jemari ku, menuliskan kamu di setiap tulisan – tulisan ku.
Kamu. Cerita yang telah lama telah
mengendap yang mungkin sudah lama aku ingin ceritakan.
Kamu. Hadirmu terkadang membuat ku kembali tersenyum
saat mengingatnya. Tak ada seorang pun yang paham. Hanya aku. Muncul dengan
kesederhanaan mu. Mengungkapkan kau mencintaiku. Ragu rasa tertindih akan asa.
Tuhaaan kenapa aku bisa mencintainya?
Kamu. Tak tertuangkan hanya
sekedar kata. Namun kamu tak pernah menyadari begitu aku memuja mu. Sudah
kubiarkan diri ini tenggelam terlalu dalam. Kamu membunuhnya seketika. Lelah. Kamu
yang tak lagi menegurku dengan riang mu. Kamu bukan lagi ku kenal. Kamu melipat
dan membuangnya dengan tega.
Kamu. Berjanji untuk kembali. Aku
tau itu mungkin dalam waktu yang sangat lama. Aku menanti. Bodoh. Dan setiap
malam yang mengerikan ada rongga yang ku isi dengan doa. (Mungkin)Kamu tak pernah ingin pulang, kamu tidak ingin
kembali. Karena aku tidak pernah jadi tempat kamu pulang. (Tere Liye dalam
novel Sunset Bersama Rossie)
Kamu. Aku mencintaimu walau kamu seperti
badai yang mampu memhempaskan harapan. Kamu.
Begitulah aku mencintaimu walau kamu kini hanya sebuah cerita...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar