Dalam post kali ini bukan bearti tak ada tema buat saya share di blog, cuma agak sedikit ada hal-hal yang buat saya sedikit semangat saja.
kuliah pagi jam 09.00, tapi kenapa tumben pagi tadi si tika jemput agak lebih awal 20 menitan sebelum jam biasanya, agak tergopoh-gopoh juga siih, karena belum ngeprint revisi skripsi bab 1 yang akan di konsultasiin. Secepat kilat turun kebawah dan akhirnya nyampe di kampus, gedung baru jurusan Bahasa dan Sastra Inggris T802, masuk lah saya sama tika. Saya pikir pagi ini akan telat dan *jengjeeeeng* wuzzzzz...Brrrrrrrrr...Ac ruangan langsung menyeruak ke badan, masyaallah dinginnya dan kelas kosong melompong! cuma agak sedikit sungkan karena dosen sudah ada ditempat. *hehehe berarti gak kosong-kosong amat*
yap pagi ini matakuliah creative writing bareng ibu Syirikit Syah. Dulu awalnya saya belum paham betul dengan sosoknya. Ternyata setelah mengikuti kelas beliau semester lalu, ternyata seorang jurnalis nasional. *ewaaaw* bener-bener tak pernah nyangka loo sebelumnya.
Kesan pertama, bener-bener sosok yang biasa banget. Dari penampilan, dandanan, perawakan dan tampilan luar bener-bener seorang yang low profile banget. Bener-bener gak ada didalam benak melihat sosoknya adalah seorang penulis. Tapi di balik itu semua, prestasi yang pernah ditorehnya sungguh mengagumkan.
Kuliah bersama orang "besar" siapa sih yang tidak bangga?? seorang jurnalis, pengajar, penulis yang pernah bersekolah di Inggris. Dan graduated S1 nya ya di Unesa yang dulunya IKIP Surabaya lhoh. Ikutan bangga, karena satu almamater. Seorang murid dari Guru Besar Universitas Negeri Surabaya pak Budi Dharma. Orang besar di dunia sastra dalam kancah nasional dan Internasional. Dan jangan pernah menyebut diri sebagai seorang sastrawan kalau belum mengenal sosok Budi Dharma. Karena dunia sastra baik dalam negeri maupun luar negeri tak asing dengan Beliau.
Balik lagi ke nama seorang Syirikit Syah, sosok seorang low profile ini, telah lama bergelut di dunia komunikasi dan jurnalis. Jadi tak heran, sosoknya lebih di kenal di dalam dunia jurnalis dan tulis menulis. Disini saya tidak akan menguak begitu banyak tentang profile beliau tapi kalau bagi siapa saja yang membaca tulisan saya ini dan penasaran dengan beliau bisa kunjungi di situs websitenya di http://sirikitsyah.wordpress.com/about/
dan situs yang pernah mengulas tentang dirinya di http://indonesiabuku.com/?p=1177
Creative writing pagi ini, membahas creating good poem. heheh sedikit semangat karna kadang suka gombal-gombal gitu di blog. heheh. Tapi kali ini bahasanya lebih diperdalam. Tapi sebelum membuat puisi, beliau memberikan contoh dari hasil karya-karya puisinya. simple. mudah dipahami dan yang jelas puisinya berbobot. Dan beliau menyampaikan puisi dengan originalitas lah yang akan memiliki nilai tersendiri. Ini maksudnya, puisi yang benar-benar muncul dalam benak sang penulis lah, pembaca akan dapat merasakan tone yang indah dan makna yang terkandung.
Banyak kategori puisi yang bisa di kelompokkan dalam menulis puisi yang baik, pertama kekuatan kata-kata dalam
menyampaikan maksud, nah disini beliau memberikan satu contoh. Puisi ini yang menjadi favorit saya. Karena ngenak banget di hati heheh. Puisi sederhana tentang cinta dan kerinduan. Ini menjadi salah satu dari karya beliau. here it is....
AKU INGIN MENJADI MALAM
Aku ingin menjadi malam
semalam saja
supaya dapat kudatangi rumahmu
kuselimuti kau dalam lelap tidurmu
dan kukunjungi mimpimu
kuingin tahu, adakah aku di di situ
Seandainya aku sempat menjadi malam
semalam saja
akan kubawa gerimis kawanku
mengetuk-ngetuk jendela kamarmu
seperti hasrat yang tak henti
berdenyut dalam urat nadi
Biarkan aku menjadi malam
agar mampu menjelajahi dunia fantasimu
akan kuciptakan senyum di pagi harimu
lewat embun
yang memandikan kuncup mawar
hanya sesaat lagi bunga-bunga itu mekar
Dan ketika kau buka matamu
aku mungkin sudah akan tiada
Hanya cinta
yang membuatmu merasa
bahwa aku pernah
dan akan
selalu ada
Dalam puisi ini beliau memang sedang dilanda rindu dengan sang suami, yah memang saat itu beliau sedang menyelesaikan studynya di Inggris, dan sang suami ada di Surabaya.
Kemudian beliau memberi contoh lagi, puisi yang memiliki ryme atau rima, meaning is unoriginal, cliché, but it sounds
beautiful
Do I ever cross
your mind?
Because you do,
always, in mine
A feeling like this
Doesn’t happen
twice
So, just let me
sail to where the waves flow
Following the wind
to wherever it blows
Till “it” fades
away
Though I doubt it
may
Tell me, do I ever
cross your mind
Because you do,
always, in mine
Memang tak mudah saat kita dalam pembuatan puisi dengan memperhatikan rima yang ada. Dan menciptakannya dengan maksud agar bunyi saat pembacaan tampak indah. Tapi dalam penjelasan kuliah tadi pagi, ada hal yang cukup menarik, beliau mengungkapkan, tak ada yang dapat mengalahkan keindahan rima puisi di jagat raya ini, selain rima yang ada dalam kitab suci Alquran. Salah satu contoh, yakni rima di dalam surat Al-ikhlas. Setiap umat muslim tak ada yang tak kenal dengan surat ini. Surat yang senantiasa dilantunkan dalam shalat, dan dzikir. Bahkan kita telah menghafalnya dengan fasih, Insyaallah. Memang surat ini pendek, tetapi diantara surat-surat pendek yang ada di dalam Alquran, surat inilah yang memiliki kedudukan yang paling mulia diantara surat-surat yang lain. Bahkan setara dengan sepertiga Alquran. Dan alasannya bukan karena surat ini pendek, tetapi memang inilah yang pernah Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam baca berulang-ulang dan saking seringnya.
Keutamaan lainnya yakni, telah saya sampaikan bahwa kandungan surat Al-Ikhlas setara dengan sepertiga dari Al-quran, jadi disini apabila kita membaca surat ini tiga kali sama halnya kita telah mengkhatamkan satu kali Al-Quran. Subhanallah. Maha Suci Allah. Betapa besarnya kekuatan Allah yang telah menciptakan puisi seindah ayat-ayat yang ada di dalam Alquran. Ini situs yang berhasil saya browsing dalam penjabaran lengkap tentang keutamaan Surat ini. http://traigani.wordpress.com/2007/12/20/keagungan-surat-al-ikhlas/
Ohya satu lagi ada sedikit kisah dalam puisi diatas tadi, dalam penjelasan A feeling like this, doesn't happen twice. Bu Syirikit kemudian melontarkan pertanyaan, "Apakah bisa kita jatuh cinta untuk kedua kalinya??" sontak kami serempak bilang "Bisaaaaaa.." *dengan nada dan gaya seperti anak SD* heheh tapi ternyata dibalik pertanyaan beliau tersimpan maksud. Beliau memiliki kisah semasa SMA, beliau jatuh hati pada seorang lelaki yang tak pernah mencintai dirinya. Dia bernama "Syah" nah loo...langsung kami (ya bukan hanya saja yang dengan spontan mikir hal yang sama, tika juga) mikir, jadiiii.... yup! nama belakang bu Syirikit terdapat nama "Syah" adalah nama dari sosok masa lalunya yang dijadikan nama belakangnya hingga kini. ow..... so hurt :( dan Beliau memang mengakuinya. Penasaran saya tidak cukup sampai disitu, saya coba deh cari tahu di website beliau (dasaran emang stalker sejati :p ) eh ternyata memang bener, Beliau memiliki nama asli "Hernani Sirikit" dan sontak saya meng oh oh oh ria. :D
Balik lagi ke point yang ketiga yakni Kekuatan gagasan dan pilihan kata (diksi) yang ada di dalam puisi kawan dan sekaligus kakak angkatan beliau saat duduk di bangku perkuliahan. M. Anis. Beliau adalah seorang editor di situs web presiden kita, pak SBY. Juga seorang yang dulunya besar di IKIP Surabaya. Ini dia contoh dari puisi-puisinya...
Kota mati
di ujung jalan ini
ada kota paling sepi
ke sana sekarang kita pergi
Aku terkucil
sisa hari tinggal ruangan kecil
di
tempat terpencil
dan terkucil
Nafasku terengah-engah
jejak di pasir telah menjadi lautan
darah
nafasku terengah-engah
tenggelam di dasar sejarah
nah sapa sangka puisi yang pendek-pendek ini menyimpan pesan yang cukup dalam. Dan contoh terakhir puisi yang bersifat original dan memiliki arti yang dalam, tetapi tak memiliki rima.
Ketika
Ketika suami-suami
tak lagi lelaki
dan istri-istri tak lagi perempuan
Ketika para suami istri bercerai pada tahun ketiga
dan hanya yang samen
leven merayakan
20 atau 40 tahun
kebersamaan mereka
Ketika anak-anak
menjadi ‘tua’
dan orangtua menjadi ‘tanaman’
Ketika makan malam hanya berupa kapsul
masuk microwave,
mengembang, siap santap
Kapsul merah adalah
rendang, atau chilli
Kapsul hijau rasa
brokoli
Kapsul kuning spagheti
Ketika salju tak lagi turun di bulan Januari
dan matahari tak singgah di Singapore
Ketika banyak remaja bunuh diri di hari Valentine
dan bunga atau cinta tak lagi punya makna
Ketika itu
Aku akan datang
padamu dalam gelap dan sunyi
membawa bulan, bintang, dan matahari
Sirikit
Syah
Singapura,
2000
Dan ini lah puisi yang minggu lalu, saya, Chakim dan Tika berusaha menganalisis di tiap bait kata (puisi dalam bentuk bahasa Inggris). Ada irony yang cukup saya suka, dalam kalimat Ketika salju tak lagi turun di bulan Januari dan matahari tak singgah di Singapore, dan Ketika banyak remaja bunuh diri di hari Valentine, dan bunga atau cinta tak lagi punya makna.
Nah disini kenapa saya katakan bagus, jelas Salju turun di awal Januari, dan Singapore adalah negara yang selalu disinari matahari, kenapa sampai penulis mengatakan matahari tak lagi bersinar di Singapore. Dan telah kita ketahui bahwa Valentine adalah hari dimana semua orang didunia yang meyekini nya, sebagai hari kasih sayang, tapi ini malah banyak yang bunuh diri. Sungguh irony sekali. :(
Sekarang giliran saya dan teman-teman yang memulai membuat puisi. Dengan 2 tema puisi, satu tema "korupsi" dan satu tema bebas. Bener-bener nyebelin, dalam sekejap, otak di kepala saya kosong. Nah loo ada apa?? tak ada sepintas ide pun yang terlintas. Seakan tak ada ide yang mau saya utarakan. Kutengoklah si Chakim dan Tangkas. Hebat! Belum ada 10 menit si Chakim sudah menulis 1 judul tema bebas dengan 4 bait, langsung in English. Ya memang Bu Syirikit memeprbolehkan kami untuk menulis puisi dalam bahasa Indonesia kemudian saat pengumpulan akan dinilai dalam bentuk English. Dan si Tangkas, 1 judul puisi tema bebas dengan 2 bait dan 2 lyric, dan yang lebih nyengangin lagi, pemilihan katanya cukup diacungin jempol. Memang koo ya, bener kata orang, sebenarnya laki-laki lah yang lebih memiliki daya kreatifitas tinggi dalam mengarang, apalagi yang namanya gombal! hahaha :D
Daaaan inilah puisi yang berhasil saya buat tadi pagi yang siap buat dikonsultasiin minggu depan, hehehe :D
Pelangi di Balik Gerimis
Mega senja tak lagi jingga
debur ombak pun tak lagi bergulung
semburat senyum yang kini membias
diterbangkan angin gurun
aku merangkak di tengah kerikil tajam
menapak dan tertatih
hingga ke ujung jalan
mencoba mencari asa
Tapi..
aku yakin disana
disana akan ada pelangi di balik gerimis ini
aku yakin disana
mega sore ada di lain waktu
dan akupun yakin
Dia akan menggendongku
saat kaki ini tak dapat menapaki kerikil itu
dan membawakan pelangi di sudut senyumanku