Berdamai dengan keadaan ae lha reeek kata yang kerap kali sering di ucapkan oleh kawan baik saya. Tiwi. Ya memang, sedikit susah ikhlas untuk legowo dengan keadaan yang ada.
Tanggal 27-29 Maret 2012 ya insyaAllah akan berakhir pada hari ini tanggal 29 Maret 2012 demo masal mengenai kenaikan harga BBM bersubsidi yang akan dinaikan per 1 April yang ada di Indonesia.
Bicara mengenai polotik, jujur dalam hati yang paling dalam saya tidak tahu menau seluk beluk secara mendalam tentang dunia perpolitikan di Indonesia maupun dunia. Tapi kali ini saya saking apanya coba pengen ikutan berbicara soal politik. (Yowes ben lha, ben gak galau mulu isine blog iki) cuma saya sekedar ingin mengaspirasikan suara saya, yang lain daripada yang lain.
Iya, tiga hari ini, timeline di twitter full isinya tentang keadaan, perkembangan, seluk beluk, ricuhnya, sampe anarki nya para aksi pendemo baik itu dari masyarakat biasa, buruh bahkan mahasiswa!! iya mahasiswa untuk menolak kenaikan harga BBM. Heran ya saya ini mahasiswa, tingkat akhir pula, tapi ngeliat kelakuannya saja yang telah diberitakan yang paling update saya ikutin ya di Radio Suara Surabaya bikin malunya setengah mati dengan tingkah mereka, malah ada yang membobol pagar berduri, dan bahkan mahasiswa luar Jawa ada yang sampai membakar mobil dewan. Lha terus loo fungsinya untuk apa??
Biar pejabat jera buat beli mobil bagus?? atau biar bisa ngerasakan apa yang kita rasakaan?? cuma bisa ngakak sengakak ngakaknya, mobil itu kan hanya segelintir dari harta bendanya. Bagi mereka itu beli mobil umpama beli pakaian dalam, gampang sekali mengganti kendaraan mereka. Jadi terus guna apa buat bakar kendaraan segala?? ko tidak sekalian saja bakar seluruh isi tabungannya, deposito, saham, beres toh? habis pekara sudah.
Harusnya yang namanya mahasiswa, pernah mengecam bangku sekolah, berkepribadian, belajar tentang akhlak harusnya sadar kalau mereka sebenarnya hanya mendapat hasutan dari rasa amarah yang sebenranya hanyalah ikut-ikutan. mbebek saja. Astagfirulloh....
Dari aksi pendemo itu sendiri apa ya tak pernah berpikir kalau toh aksi mereka itulah yang menimbulkan banyak malapetaka. Bagaimana tidak, dari hal yang kecil nih, dari pemblokadean jalan yang mengakibatkan jalan-jalan harus ditutup dan akan semakin macet, Hey Surabaya gak ada demo aja sudah macetnya audzubillah bagaimana kali sampai ada aksi demo ricuh seperti itu, dan sampai yang namanya aksi bakar-bakaran, (tak beda jauh sama penjual sate) -___-"
Kalau menurut saya pribadi, tidak ada salahnya kita kontra dengan sebuah hasil keputusan pemerintah, tetapi apakah tidak ada jalan lain selain aksi DEMO!
Kita ini negara beragama, sepatutnya pula lah kita mengambil setiap sisi perenungan dengan sudut pandang rohani atau berpikir ada Tuhan di sisi kita.
Bukan berarti saya disini pasrah, opo anane pandum tidak sama sekali, tapki pasti ada jalan lain yang lebih baik daripada yang namanya Demo.
Bukan berarti saya disini pasrah, opo anane pandum tidak sama sekali, tapki pasti ada jalan lain yang lebih baik daripada yang namanya Demo.
Dalam hidup ini Tuhan telah menciptakan dua perkara, yakni ada Baik ada Buruk, Ada Kaya ada Miskin, Ada Kebahagiaan ada musibah, Ada pro dan ada Kontra dan begitu seterusnya. Yakinlah pada diri, Tuhan memberi jalan seperti ini pasti ada solusi nya, mustahil Tuhan memberi jalan seperti ini tak ada maksud tersembunyi.
Coba kita sedikit merenung, mungkin saja dengan naik nya harga BBM kita bisa berhemat, mulai lah mengurangi pemakaian barang tambang yang tak dapat diperbaruhi ini yang kian hari kian menipis persediaanya. Ingat kita hidup siapa yang tahu, iya kalau kita hidup sekarang besok kiamat tak ada lagi kehidupan tak masalah untuk kita pakai barang tambang ini sebebas-bebasnya, nah kalau dunia ini masih ada satu abad lagi, jelas kedepannya ada generasi kita, penerus kita juga ingin merasakan enaknya bahkan jauh lebih enak dengan keadaan kita sekarang ini. Kita harus menghematnya untuk mereka.
Disamping itupula mungkin dengan naik nya harga BBM, akan timbul pakar-pakar ilmiah yang dapar menciptakan temuan temuan baru untuk menghemat bahkan kita bisa meninggalkan bahan bakar ini dan menggatinya dengan bahan bakar yang ramah lingkungan. Mengingat lapisan ozon kita telah bolong-bolong oleh pemanasan global dari asap kendaraan. Dan syukur-syukur kalau bisa lebih murah.
Banyak sekali hikmah yang kalau kita mau berfikir dengan akal sehat, Tuhan menciptakan, membuat jalan ini pasti ada jalan keluarnya kok, tinggal balik lagi ke kitanya masing-masing.
Sekali lagi dalam tulisan ini bukan berarti saya pasrah dengan keadaan, ataupun manut dengan putusan pemerintah, tetapi saya hanya rakyat kecil biasa, mahasiswa biasa yang hanya ingin berpikir rasional saja, tidak ikut-ikutan ngotot sana-sini buat penurunan harga BBM. Dan bukan berarti saya disini menyindir berbagai pihak. Hanya ingin menuangkan argumen saja. Jikalau ada yang tersinggung dalam tulisan ini ya mohon maav sebesar-besarnya, manusia banyak khilafnya, tak luput juga manusia yang lain. Dan saya rasa bisa menghargai hak sebagai blogger :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar